-Ganti almt yg url merah di atas dgn url yang tadi anda buat di http://code.google.com/hosting/
Latest Movie :


Recent Movies

Syair Ghuraba

***

غرباء غرباء غرباء غرباء غرباء غرباء غرباء غرباء

Ghurabaa, ghurabaa, ghurabaaa ghurabaa
Ghurabaa, ghurabaa, ghurabaaa ghurabaa

***

غرباء ولغير الله لا نحنى الجباة

Ghurobaa, kami tidak meletakkan kening pada selain Allah

غرباء وارتضيناها شعارا للحياة

Ghurobaa, kami telah memilihnya sebagai motto kehidupan

غرباء ولغير الله لا نحنى الجباة

Ghurobaa, kami tidak meletakkan kening pada selain Allah

غرباء وارتضيناها شعارا للحياة

Ghurobaa, kami telah memilihnya sebagai motto kehidupan

***

إن تسأل عنّا فإنّا لا نبال بالطغاة

Jika engkau bertanya tentang kami, maka kami adalah orang-orang yang tak gentar dengan thagut durjana

نحن جند الله دوما دربنا درب الأباة

Kami adalah tentara Allah yang sejati, jalan kami adalah jalan yang terpilih

إن تسأل عنّا فإنّا لا نبال بالطغاة

Jika engkau bertanya tentang kami, maka kami adalah orang-orang yang tak gentar dengan thagut durjana

نحن جند الله دوما دربنا درب الأباة

Kami adalah tentara Allah yang sejati, jalan kami adalah jalan yang terpilih

***

غرباء غرباء غرباء غرباء غرباء غرباء غرباء غرباء

Ghurabaa, ghurabaa, ghurabaaa ghurabaa
Ghurabaa, ghurabaa, ghurabaaa ghurabaa

***

لن نبال للقيود بل سنمضى للخلود

Kami tak peduli dengan belenggu, melainkan kami akan terus maju dengan tanpa henti

فلنجاهد ونناضل ونقاتل من جديد

Maka kami terus berjihad, berjuang, dan berperang sedari awal

غرباء ... هكذا الأحرار في دنيا العبيد

Ghurobaa, merekalah yang merdeka di tengah dunia yang terjajah

فلنجاهد ونناضل ونقاتل من جديد

Maka kami terus berjihad, berjuang, dan berperang sedari awal

غرباء ... هكذا الأحرار في دنيا العبيد

Ghurobaa, merekalah orang-orang yang merdeka di tengah dunia yang terjajah

***

كم تذاكرنا زمانا نحن يوم كنّا سعداء

Betapa sering kami mengingat masa lalu, ketika kita pernah berbahagia

بكتاب الله نتلوه صباحا و مساءا

Dengan kitab Allah yang selalu dibaca di kala pagi dan senja

PKS dan HTI Menolak RUU Ormas( Saatnya Bersatu)

OPINI | 27 March 2013 | 11:19 Dibaca: 327   Komentar: 0   Nihil
13643579151111336409Tulisan ini bermaksud  sedikit membandingkan saja mengenai kiprah atau cara PKS dan HTI dalam menyampaikan aspirasi didalam dunia demokrasi.
Kita tak bisa mengelak, indonesia adalah negara yang menganut sistem demokrasi. Dalam demokrasi, kuantitas suatu kelompok sangat penting dalam menentukan suatu keputusan, apa lagi dalam hal ini keputusan yang mengandung nilai hukum. Dan secara legal, kelompok yang diakui dalam demokrasi dan memiliki kekuatan hukum adalah partai politik. melalui partai politik, suatu kelompok dapat menyalurkan aspirasinya dan berkontribusi secara langsung dalam menentukan segala keputusan dan kebijakan negara. Parpol pun memiliki ideologi yang berbeda-beda yang menjadi arah keputusan mereka.
Selain parpol, dalam dunia demokrasi juga disediakan ruang untuk masyarakat dalam membentuk serikat atau ormas. kelegalan ormas diatur oleh kemendagri (kementrian dalam negeri). Masyarakat berhak untuk mendirikan ormas sebagai wadah untuk melakukan gerakan sosial kemasyarakatan.
Saat ini sedang ramai beberapa kelompok yang menentang disahkannya RUU Ormas, yang mewajibkan ormas untuk berasa tunggal pancasila. ormas yang menolak mayoritas ormas keagamaan, salah satunya adalah Ormas HTI (Hizbut Tahrir Indonesia). Mereka menolak dengan alasan bahwa RUU Ormas dapat membuka kembali rezim represif ala orde baru dan dapat membungkam daya kritis masyarakat. selain HTI, PKS Sebagai parpol islam juga menolak diberlakukannya RUU Ormas, dengan alasan pemerintah jangan memaksakan ormas islam untuk berasas tunggal pancasila.
Disini penulis mencoba membandingkan cara PKS dan HTI dalam melakukan perannya dalam dunia demokrasi. PKS sebagai parpol dan HTI sebagai ormas. PKS yang mencoba menikmati dan menjadi petarung dalam arena demokrasi, dan HTI yang anti dan mengkafirkan Demokrasi. Cara pandang keduanya dalam menilai demokrasi sangat berbeda, bertolak belakang. Namun dalam RUU Ormas, mereka sama-sama menolak. Hanya saja caranya saja yang berbeda.
Cara PKS Menolak RUU Ormas:
1. PKS dengan diwakili oleh anggota dewannya, menolak dengan menyampaikan argumentasi logis langsung kepada yang mendukung RUU Ormas.
2. Duduk manis dan nyaman dikursi empuk dengan suasana angin cepoy-cepoy (Full AC)
3. Setelah masing-masing anggota dewan menyampaikan argumentasi, mereka biasanya voting suara. PKS memberikan suara penolakanya.
4. selesai, hasilnya jelas. berapa yang mendukung, berapa yang menolak.
Cara HTI Menolak RUU Ormas:
1. Demonstrasi dijalanan, serentak dimasing-masing daerah.
2. Panas-panasan dijalanan, teriak-teriak megang toa dengan spanduk kecaman dimana-mana.
3. Sama-sama bersuara, sampe serak-serak basah.
4. Selesai demo, pulang kerumah masing-masing.
5. Hasilnya nunggu, sambil nonton TV dirumah.
6. Bersyukur akhirnya Demo mereka masuk TV.
Keduanya sama-sama menolak, dengan cara yang berbeda. namun hasilnya bisa ditebak, suara siapa yang paling memiliki pengaruh…. dan akhirnya HTI pun silaturahim ke Kantor Fraksi PKS.
Semoga 2014, HTI bisa berjuang bersama PKS di parlemen, atau bergabung bersama PKS. Agar Suara Parpol Islam semakin kuat.
Kesempatan Masih Ada ^__^

http://politik.kompasiana.com/2013/03/27/pks-dan-hti-menolak-ruu-ormas-545704.html

Polresta Tidak Adil! Gubernur Jabar Siap Pasang Badan Bela Bupati Bogor

aher pasang badan untuk bupati bogor
Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ahmad Heryawan (Aher) membela Bupati Bogor Rachmat Yasin yang ditetapkan sebagai tersangka oleh Polresta Depok atas laporan Panwaslu Kabupaten Bogor terkait dugaan melakukan pelanggaran dalam pilkada Jabar.
"Seharusnya Panwaslu bersikap adil dong, bisa melaporkan yang lain-lain juga, kan banyak juga Gubernur dan Bupati (ikut kampanye)," kata Aher, di Kota Bandung, Kamis.
Ia meminta semua yang ikut terlibat seharusnya bisa diproses oleh aparat penegak hukum.
"Ya itu tadi, seharusnya semua dilibatkan dong, bela nih," katanya.
Pihaknya malah ingin tahu apakah kasus hukum yang menimpa Bupati Bogor itu delik aduan atau bukan.
"Justru kita ingin tahu dulu apakah benar itu delik aduan," ujar Heryawan.
Polresta Depok menetapkan Bupati Bogor Rachmat Yasin sebagai tersangka dalam kasus tindak pidana pelanggaran Pemilu pada Pilkada Jawa Barat 2013.
Rachmat telah ditetapkan tersangka sejak Senin (11/3), ia diperiksa di Markas Polresta Depok atas laporan Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kabupaten Bogor.
Bupati Bogor tersebut diduga melakukan pelanggaran Pemilu dengan melakukan kampanye ilegal di Kecamatan Bojong Gede, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Rachmat diduga melanggar Undang Undang Pemilu Nomor 32 tahun 2004 Pasal 116 ayat 4 junto Pasal 80 yang berbunyi pejabat negara, pejabat struktural dan fungsional dalam jabatan negeri dan kepala desa yang dengan sengaja melanggar ketentuan diancam pidana penjara minimal satu bulan dan maksimal 6 bulan dan denda paling sedikit Rp600.000 dan maksimal Rp6.000.000.(an)
http://www.suaranews.com/2013/03/polresta-tidak-adil-gubernur-jabar-siap.html

Alhamdulillah, Bawang Putih Dari Rp 100 Ribu Turun Jadi Rp 40 Ribu Per Kilogram

bawang putih mulai turun
Setelah satu pekan harga bawang putih terus merangkak naik hingga mencapai ke level  Rp 100 ribu perkilogram, dua hari terakhir ini harga komoditi tersebut mulai turun hingga ke level Rp 40 ribu perkilogram di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, Minggu.
Penurunan harga tersebut terjadi setelah pasokan bawang putih ke Situbondo mulai lancar dan stabil. Selain itu, harga bawang merah kualitas super juga ikut-ikutan turun dari harga sebelumnya yang mencapai ke level Rp 40 ribu perkilogram, saat ini menjadi Rp 25 ribu perkilogram.
Menurut Aminah (47), salah seorang pedagang pasar tradisional, turunnya harga bawang putih karena pasokan
bawang putih mulai lancar dari pengepul ke pedagang. "Saat ini pasokan bawang putih dari pengepul  sudah mulai lancar  ke sejumlah pedagang di Situbondo, sehingga dengan banyaknya setok bawang putih, kondisi tersebut mempengaruhi turunnya harga bawang putih. Apalagi informasinya pemerintah sudah mulai melakukan impor bawang putih," terangnya, Minggu (17/3/2013).
Meski harga bawang putih dan bawang merah diketahui sudah mulai turun dalam dua terakhir ini, namun harga dua komoditi tersebut masih dikeluhkan oleh warga.
"Meski harganya mulai turun, namun harga bawang putih sebesar Rp 40 ribu perkilogram itu masih memberatkan kalangan ibu rumah tangga. Selain itu, harga bawang merah sebesar Rp 25 ribu perkilogramnya juga masih mahal. Dengan masih mahalnya dua komoditi tersebut, saya terpaksa membeli dengan cara eceran. Padahal sebelum harganya naik, saya membeli setengah kilogram setiap minggunya," ujar Mardiyah (46), salah seorang ibu rumah tangga Desa/Kecamatan Mangaran.(ks)
http://www.suaranews.com/2013/03/alhamdulillah-bawang-putih-dari-rp-100.html

Tak Kenal Mesir & Palestina, Ahok Ngawur Sebut Vatikan yang Pertama Akui Kemerdekaan RI


Kemerdekaan RI-atas dukungan Ikhwan, Mesir menjadi negara pertama mengakui kemerdekaan RI-Hasan Al Banna & St Syahrir-jpeg.image
Atas dukungan Ikhwanul Muslimin lewat pemimpinnya, Hasan Al Banna, Mesir menjadi negara yang pertama mengakui kemerdekaan RI, namun setahun sebelum kemerdekaan, Palestina memberikan dukungannya terlebih dulu. Tampak dalam foto Sutan Syahrir & Hasan Al Banna, pendiri & pemimpin pertama Ikhwanul Muslimin Mesir
JAKARTA (SALAM-ONLINE): Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) boleh dibilang melakukan blunder jika tak ingin dikatakan ngawur.
Entah buku sejarah Indonesia versi mana yang dibacanya. Pasalnya, usai bertemu dengan Duta Besar Vatikan untuk Indonesia, Antonio Guido Filipazzi, Jumat (15/3/2013), Ahok mengatakan bahwa Vatikan adalah negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia.
Ketika itu Ahok menjawab pertanyaan wartawan, apakah ada pembahasan kerja sama dalam kunjungan Dubes Vatikan itu ke Balaikota?
“Tidak ada. Tadi dikasih kenang-kenangan medali Paus, tapi cetakan lama, belum ada cetakan baru. Dikasih buku sejarah Paus keuskupan dari 1947. Kan Vatikan itu negara yang pertama kali mengakui kemerdekaan Indonesia,” jawab Ahok.
Benarkah Vatikan adalah negara pertama yang mengakui kemerdekaan Republik Indonesia? Tentu saja untuk menjawabnya mudah sekali, cukup membuka literatur sejarah.
Nah, berdasarkan penelusuran literatur sejarah, negara pertama yang mengakui kemerdekaan Republik Indonesia adalah Mesir, bukan Vatikan.
Mesir secara de facto mengakui kemerdekaan RI pada 22 Maret 1946, disusul oleh Liga Arab (Arab Saudi, Qatar, dan lain-lain) pada 18 November 1946. Setelah itu diikuti Suriah pada 3 Juli 1947, Lebanon dan Irak pada 9 Juli 1947.
Pengakuan kemerdekaan RI secara de facto oleh Mesir pada 22 Maret 1946 itu dilakukan dengan mengakhiri kepengurusan WNI dari kedutaan Belanda di Mesir.
Bahkan, pada tanggal 13 hingga 16 Maret 1947, Konsul Jenderal Mesir untuk India (di Mumbay) yang bernama Muhammad Abdul Mun’im bersama Muriel Pearson (nama samarannya adalah Ketut Tantri, seorang perempuan Amerika yang pro kemerdekaan sejak masa revolusi), datang ke Yogyakarta (Ibukota RI saat itu).
Pada 15 Maret 1947 bertepatan dengan HUT Mesir ke 23, keduanya menghadap Presiden Soekarno untuk mewakili pemerintah Mesir sekaligus utusan Liga Arab guna menjelaskan posisi dukungan mereka terhadap kedaulatan RI.
Pengakuan secara de jure (hukum) oleh Mesir ditandatangani pada 10 Juni 1947, ditandai perjanjian Persahabatan RI-Mesir dan sekaligus mendirikan Kedutaan RI pertama di luar negeri.Kemerdekaan RI-bahkan Palestina setahun seblmnya sdh mendukung kemerdekaan-Mufti Palestina & KH Agussalim-jpeg.image
Sementara alasan Liga Arab menganjurkan kepada semua negara anggotanya supaya mengakui Indonesia sebagai negara merdeka yang berdaulat karena didasarkan pada ikatan akidah Islamiyah, ukhuwah Islamiyah dan kekeluargaan.
Bahkan yang menarik, justru dukungan Palestina lebih awal setahun sebelum proklamasi. Palestina diwakili oleh Mufti Besarnya, Syaikh Muhammad Amin Al-Husaini. Pada 6 September 1944, Radio Berlin berbahasa Arab menyiarkan ‘ucapan selamat’ dari Syaikh Amin Al-Husaini ke seluruh dunia Islam untuk dukungannya pada kemerdekaan Indonesia.
Sedangkan Vatikan baru mengakui kemerdekaan Indonesia satu bulan setelah pengakuan oleh Mesir tersebut. Yakni, pada 6 Juli 1947 ditandai dengan pembukaan kedutaan yang disebut “Apostolic Delegate” dan menugaskan Georges-Marie-Joseph – Hubert-Ghislain de Jonghe d’Ardoye, M.E.P sebagai Duta Besar Vatikan pertama di Jakarta untuk masa 1947 hingga 1955.
Menyimak literatur tersebut, kiranya pemahaman sejarah Ahok perlu dikoreksi.
Pimpinan Taruna Muslim Alfian Tanjung menambahkan, fakta sejarah menunjukkan negara-negara Muslim yang pertama kali mengakui kemerdekaan Indonesia.
“Tidak ada dalam sejarahnya Vatikan pertama kali mengakui kemerdekaan Indonesia,” ujar Alfian seperti dikutip itoday, Sabtu (16/3/2013).
Menurut Alfian, dalam sejarah justru Vatikan bekerjasama dengan Belanda untuk menekan pemerintah Indonesia.
“Vatikan mengambil manfaat adanya penjajahan Belanda dengan menyebarkan agama Katolik di Indonesia. Justru Islam yang menjadi ujung tombak perlawanan terhadap penjajah Belanda,” papar Alfian.
Alfian tidak terkejut dengan pernyataan Ahok itu karena ada keinginan yang kuat dari Wakil Gubernur DKI Jakarta tersebut untuk menyebarkan agama katolik di Jakarta.
“Pernyataan itu sangat politis, agar kebijakan Pemprov DKI termasuk kristenisasi mendapat dukungan dari Vatikan,” demikian terang Alfian.
Tentu umat Islam-lah sebagai pemeran utama meraih kemerdekaan ini. Dari desa hingga kota, dari santri dan kiai hingga kaum terpelajar, intelektual, ulama, bersatupadu bersama umat Islam berkuah darah, bermandikan keringat, merebut kemerdekaan republik ini.
Sementara penjajah, khususnya Belanda, tak rela akan kemerdekaan ini. Mereka, sang penjajah Belanda, logis saja berkolaborasi dengan kelompok yang se-ideologi untuk meneruskan penjajahan, sehingga kembali melancarkan agresinya pada 1949, tapi gagal total.
Kelompok dari dalam yang berkomplot dengan penjajah, tentu merasa nyaman jika negeri ini dijajah dengan yang se-ideologi dan sekeyakinan, karena adanya kekhawatiran–saat itu–Indonesia menjadi negara yang berdasarkan IslamKemerdekaan RI-Hatta & Mufti serta para pemimpin Arab dan dukungan mereka terhadap kemerdekaan RI-jpeg.imageDan, menjelang merdeka, benar, Indonesia dipastikan menjadi negara berdasarkan Islam–atau setidaknya mewajibkan para pemeluknya untuk menjalankan syariat Islam–jika saja tidak dikhianati, ditelikung, dikadalin oleh kelompok nasionalis yang bersekongkol dengan kaum minoritas, sehari setelah proklamasi! (inilah/itoday/salam-online)
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. KISAH HIDUPKU.... - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger