-Ganti almt yg url merah di atas dgn url yang tadi anda buat di http://code.google.com/hosting/
Latest Movie :


Recent Movies

D U N I A Y A N G T E R B A L I K


Indonesia mayoritas Islam, tapi, yang paling disudutkan Muslim.
Lebih serem yang pake cadar, dari pada yang pake rok mini.
Lebih serem orang berjenggot, dari pada yang tatoan.
Pake baju tauhid ditangkep, pake baju PKI gapapa.
Lebih curiga sama yang rajin ibadah di mesjid, dari pada orang yang mabok-mabokan dan judi.
Diduga teroris langsung tembak, bandar Narkoba Internasional bisa di nego.
Lebih mentolelir aliran sesat, dari pada syariat.
Dunia sudah kebolak balik?
Yang nyunnah – radikal
Yang nyeleneh – toleran
Yang jilbab syar’i – ekstrem
Yang ga pake jilbab – cantik
Yang menikah lagi - Penjahat
Yang main pelacur - Biasa lelaki
Yang muda sholat 5 waktu – Waspadai
Yang muda ga sholat – masih muda
Yang jenggotan rajin ke masjid – teroris
Yang jenggotan rajin dugem – keren
Yang ke majelis ta’lim pekanan – Fanatik
Yang ke bioskop harian – gaul
Yang hapal Al Qur’an 30 juz – militan
Yang hapal banyak musik – hebat
Yang anaknya di jilbabin – Keterlaluan, melanggar HAM
Yang anaknya pake rok mini – imutnya
Yang pakai baju koko – sok alim
Yang ga pake baju – jantan
Yang hariannya bicara Islam – sok ustadz
Yang hariannya ghibah – up to date
Media islam – radikal
Media porno – kebutuhan
.
Buka Mata Hati Anda hai manusia!
ﺑَﺪَﺃَ ﺍﻟْﺈِﺳْﻠَﺎﻡُ ﻏَﺮِﻳﺒًﺎ ﻭَﺳَﻴَﻌُﻮﺩُ ﻛَﻤَﺎ ﺑَﺪَﺃَ ﻏَﺮِﻳﺒًﺎ ﻓَﻄُﻮﺑَﻰ ﻟِﻠْﻐُﺮَﺑَﺎﺀِ
“Islam muncul dalam keadaan asing, dan ia akan kembali dalam keadaan asing, maka beruntunglah orang-orang yang terasingkan itu.”
(HR. Muslim no. 208)
Sahabat bertanya siapa kah orang asing itu,
Nabi shallallahu alaihi wa sallam menjawab:
Mereka ialah orang-orang yang senantiasa melakukan kebaikan di tengah kerusakan.
(HR. Ahmad) .
Dan ingatlah bahwa kalian semua PASTI MATI dan hanya kepada Allah Tabaroka wa Ta'āla kalian akan kembali serta dimintai pertanggung jawaban atas segala perbuatan kalian
Maka segeralah bertobat selagi masih ada kesempatan...

FB Ione Piece

Ancaman Serius dari Game Pokemon GO (BLOK)

Dari: Prof Dr Tina Afiatin, MPsi (Dekan Fak Psikologi UGM)

Dunia sedang booming injeksi "Pembodohan" bernama aplikasi game Pokemon GO (BLOK).

Tanpa disadari kaum bilderberg semakin canggih membangun perangkat "intelijen" dalam bentuk game yang terbalut teknologi interconnecting geospasial (maps) bernama Pokemon GO (BLOK)

Taukah anda mengapa saya sebut permainan ini adalah perangkat intelijen yang sengaja diciptakan untuk merekonsiliasi data citra fisik valid untuk memetakan setiap sudut wilayah negara-negara dimana para user mengaktifkannya.

Dikala satelit yang digunakan oleh google earth dan google maps tak mampu menjangkau gambaran sempurna 3 dimensi dalam sebuah wilayah, maka mereka menggagas ide baru memanfaatkan kebodohan para gamers atau gadget maniac dalam menjalankan agenda maping intelijen NWO untuk memetakan sistem pertahanan dan unit-unit vital setiap negara lewat game yang mengkoneksikan fitur kamera, maps dan data celular.

Coba bayangkan jika seluruh Pejabat, Tentara, Polisi, PNS dan masyarakat awam berbondong memainkan game Pokemon GO (BLOK) ini diwilayah kerja masing-masing..berapa banyak data valid bangunan fisik serta citra ruang yang harusnya bersifat rahasia bagi suatu pertahanan negara dapat diakses hanya karena kebodohan orang-orang itu yang seolah-olah diminta mencari binatang bernama Pokemon itu.

Hal ini mengingatkan saya pada sebuah teknik operasi intelijen yang dijalankan USA melalui eksploitasi dan analisis pencitraan dan informasi geospasial dalam menggambarkan fitur fisik dan aktivitas secara geografis di bumi atau yang mereka sebut Geospatial Intelligence.

Salah satu contoh pemanfaatan yang sangat jelas terlihat adalah pemanfaatan aplikasi geoweb seperti Google Earth dan Google Maps oleh pasukan Amerika Serikat dalam operasi penyergapan, penangkapan dan pembunuhan Osama bin Laden di rumah persembunyiannya pada tanggal 2 Mei 2011 yang lalu.

Berkat Google Maps dan Google Earth, mereka dapat mengikuti perjalanan Bin Laden mulai dari Khartoum sampai Jalalabad sampai daerah terpencil dimana ia bersembunyi lalu menemui akhir hidupnya di pakistan.

Jika hal itu baru menggunakan sistem google earth yang hanya mencitrakan bentuk datar dari atas satelit lalu bagaimana jika sistem itu semakin sempurna dengan metode yang tak diduga-diduga dapat mengumpulkan data fisik 3d faktual lewat sebuah aplikasi game.

Bayangkan jika para menteri-menteri, jenderal-jenderal,    petinggi Tentara/Polisi, DPR, Serta seluruh perangkat pegawai negeri sipil ikut latah memainkan game tersebut akibat "booming trend" berapa banyak rahasia data citra fisik yang bisa didapatkan gratis oleh provider game yang telah bekerjasama dengan Institusi Intelijen Dunia itu.

Oleh karena itu jangan anggap remeh sebuah teknologi berkedok entertainment dan saya harap Presiden dapat memberikan warning kepada para perangkat negara untuk tidak memainkan game tersebut dan bahkan karena berpotensi sebagai ancaman bagi pertahanan dan keamanan negara maka game itu sah untuk di bloking di Indonesia.

Mari asah terus daya nalar dan kesadaran..Teknologi pada satu sisi memang bermanfaat tapi jangan sampai anda dieksploitasi oleh Teknologi.

Tiba di Istanbul, Erdogan Disambut Pendukungnya

Istanbul - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan muncul ke kerumunan pendukungnya yang sudah menunggu di Bandara Ataturk, Istanbul, Sabtu (16/7) waktu setempat. Dia segera menyampaikan pernyataan lengkapnya terkait percobaan kudeta yang berusaha menggulingkan pemerintahannya.
Sebagaimana dilansir Reuters, Sabtu (16/7/2016), Erdogan muncul usai percobaan kudeta yang dilakukan faksi di militer terhadap dirinya.
Belum diketahui dari mana Erdogan sebelumnya. Usai tiba di Bandara, Erdogan mengaskan tak akan ada yang bisa mengalahkan kehendak bangsa.
"Tak ada kekuatan di atas kehendak nasional," ujar Erdogan dari sisi luar Bandara Ataturk, Istanbul.
Situasi di Turki sempat kacau. Jet-jet tempur terbang rendah, tembakan senjata terdengar di kerumunan massa yang turun ke jalan, hingga pendudukan stasiun televisi oleh militer Turki.
Terkini, Staf Fungsi Politik KBRI di Ankara, Turki, Alamsyah, menyatakan kekacauan sudah mereda. Jet-jet tak lagi menderu di udara, suara tembakan juga tak lagi sering terdengar.
(dnu/dnu) Danu Damarjati - detikNews

Bukan Untuk Bermain , Aku Diciptakan !


Oleh: Ustad Budi Ashari

Bermain sih memang dunia anak-anak...
Kalimat ini seperti telah menjadi sebuah aksioma tak terbantahkan. Saya pun tidak sedang ingin membantah. Saya sepaham dengan kalimat ini.
Kalau begitu apa yang mau dibahas di tulisan ini?
Tulisan ini merupakan mukaddimah untuk konsep utuh yang Islami tentang dunia permainan bagi anak-anak – biidznillah-.
Apakah harus segitunya...?
Oh ya, karena Nabi sendiri yang memilihkan, menyetujui dan mengarahkan tentang permainan anak-anak di zaman terbaik itu. Bahkan para ulama juga bicara tentang hal ini.
Sebenarnya para ahli kesehatan dan pendidikan hari ini juga mengingatkan berulang-ulang tentang bahaya sebuah permainan tertentu.
Apalagi jika kita baca ayat berikut ini,
ﻳَﺎ ﻳَﺤْﻴَﻰ ﺧُﺬِ ﺍﻟْﻜِﺘَﺎﺏَ ﺑِﻘُﻮَّﺓٍ ﻭَﺁﺗَﻴْﻨَﺎﻩُ ﺍﻟْﺤُﻜْﻢَ ﺻَﺒِﻴًّﺎ
“ Wahai Yahya! Ambillah (pelajarilah) Kitab (Taurat) itu dengan sungguh-sungguh.”Dan Kami Berikan hikmah kepadanya (Yahya) selagi dia masih kanak-kanak .” (Qs. Maryam: 12)
Kata shobiyya di ayat ini terasa spesial, karena di dalam Al Quran tidak ada orang yang diberi Allah hikmah di usia kanak-kanak selain Yahya. Ada penekanan yang sangat kuat pada kata shobiyya (usia kanak-kanak). Menurut Al Qurthubi dalam tafsirnya, menukil kalimat Muqotil dan Qotadah bahwa usianya baru 3 tahun saat dianugerahi hikmah.
Dan berikut penjelasan Ibnu Katsir dalam tafsirnya,
(Dan Kami Berikan hikmah kepadanya (Yahya) selagi dia masih kanak-kanak.) yaitu: pemahaman, ilmu, kesungguhan, tekad, menyambut kebaikan, serius menjalaninya dan bersungguh-sungguh di dalamnya pada usia belia.
Abdullah bin Mubarak berkata: Ma’mar berkata: anak-anak kecil berkata kepada Yahya bin Zakariya: Ayo kita bermain...
Yahya menjawab: Bukan untuk bermain, aku diciptakan.
Ma’mar berkata: Karena itulah Allah menurunkan ayat ini .
Jelas sekali, ada hasil yang luar biasa dari ketidakbermainan Yahya di usia kecilnya untuk mendapatkan sejak awal: pemahaman, ilmu, kesungguhan, tekad, menyambut kebaikan dengan serius dan bersungguh-sungguh dalam menjalaninya.
Jika ditanyakan kepada kita semua. Siapa yang tidak ingin generasinya mempunyai semua kemuliaan itu sejak kecil? Jawabannya: semua kita menginginkannya.
Biarkan tulisan di atas seperti itu, jangan disimpulkan dulu. Sampai kita membaca penuturan tentang biografi dua orang besar dalam sejarah Islam; Ibnul Jauzi dan An Nawawi. Dua nama yang tidak asing bagi kita para pecinta ilmu. Keduanya ulama besar yang melahirkan kebesaran, dengan nama yang selalu dikenang istimewa di setiap zaman.
Dalam buku karya Ibnul Jauzi sendiri (Al Muntadzam fi Tarikh al Umam wal Muluk), dia menceritakan tentang dirinya waktu usia kanak-kanak,
“ Sesungguhnya kebanyakan nikmat padaku bukan karena usahaku, tetapi karena anugerah dari Yang Maha Lembut untukku. Aku ingat bahwa aku ini adalah orang yang mempunyai tekad yang tinggi. Aku di Kuttab pada usia 6 tahun. Aku ini berteman dekat dengan anak-anak yang sudah besar. Aku dianugerahi akal yang besar di usia kecilku. Seingatku aku tidak pernah bermaindengan anak-anak di jalanan. Tidak juga tertawa lepas di luar. Hingga ketika aku berusia 7 tahun atau sekitar itu, aku hadir di pelataran masjid. Aku tidak memilih kumpulan yang mengenyangkan. Tapi aku mencari seorang ahli hadits. Beliau bicara tentang sejarah dan aku pun hapal semua yang aku dengar darinya. Kemudian aku pulang ke rumah dan menulisnya.
Aku bersyukur bertemu syekh kami Abul Fadhl bin Nashir rahimahullah. Beliau membawaku ke beberapa syekh. Beliau menyampaikan kepadaku Al Musnad (kitab hadits) dan yang lainnya berupa kitab-kitab besar. Dan aku tidak tahu apa yang beliau inginkan dariku. Beliau mengoreksi ilmu yang telah saya dengar sampai saya berusia baligh. Kemudian beliau memberikan ijazahnya kepadaku. Aku terus bersama beliau sampai beliau wafat, rahimahullah. Aku mendapatkan pengetahuan tentang hadits dan periwayatannya.
Anak-anak dahulu bermain dengan turun ke Sungai Dijlah dan menikmati pemandangan dari atas jembatan. Aku di usia itu mengambil sebuah juz dari Al Quran dan aku duduk menjauh dari manusia untuk menyibukkan diri dengan ilmu.”
Selanjutnya, inilah biografi An Nawawi di usia kecil, sebagaimana yang dituturkan langsung oleh gurunya An Nawawi; Syekh Yasin bin Yusuf Az Zarkasyi,
“ Aku melihat Muhyiddin An Nawawi saat berusia 10 tahun di Nawa. Anak-anak kecil lainnya memaksanya bermain bersama mereka. Dia lari menjauhi mereka sambil menangis karena tidak suka dipaksa. Dia kemudian membaca Al Quran pada situasi seperti itu. Tumbuhlah rasa cintaku padanya. Ayahnya meletakkannya di tokonya. Tapi Al Qurannya tidak tersita oleh kesibukan jual beli.Maka aku pun mendatangi guru yang mengajarinya Al Quran dan aku berpesan padanya: Anak kecil ini diharapkan kelak menjadi orang paling berilmu di zamannya, paling zuhud dan bermanfaat bagi manusia. Dia berkata kepadaku: Apakah kamu peramal? Aku jawab: Bukan, tetapi Allah lah yang membuatku bicara seperti itu.
Gurunya itu pun mendatangi orangtuanya (An Nawawi). Dan ia mendorongnya dengan penuh semangat sampai (An Nawawi) hafal seluruh Al Quran menjelang usia baligh. (Thabaqat Asy Syafi’iyyah , As Subki)
Ternyata dua orang tokoh besar dalam sejarah Islam ini adalah dua orang yang di masa kecilnya tidak suka bermain. Mereka sudah asyik dengan ilmu sejak awal usianya.
Nah, mari kita simpulkan sekarang.
Sekali lagi, bermain bagi anak-anak jelas merupakan kebaikan baginya. Walaupun perlu sebuah konsep bermain yang bermanfaat bagi dunia dan akhiratnya dengan panduan Nabawi.
Tetapi, manakala ada anak yang tidak suka dengan dunia permainan. Lebih gemar duduk bersama ilmu dan ahli ilmu. Sudah mapan dan siap menelaah kitab-kitab besar sekalipun.
Seharusnya segera diarahkan dan dibimbing untuk meraih kebesarannya di usia lebih awal. Jangan justru ditakut-takuti dengan berbagai kalimat yang memaksa mereka untuk bermain yang sebenarnya tidak ia sukai. Dan memaksa mereka untuk menyapih kegemarannya duduk bersama ilmu dan ahli ilmu.
Karena dalam dirinya ada kalimat Nabi Yahya: Bukan untuk bermain, aku diciptakan!

Di manakah Mbah Dul ???

Pagi itu saya melintas di lorong SMA Mujahidin, mau mengantar pesanan herba HPAI...
Saat melangkah dalam kesunyian, aku melewati lorong penuh kenangan. Kenangan masa lalu penuh dengan cucuran keringat ditemani senjata setia... Upsss awas ada yang mengintai, santai saja senjata disini adalah sapu, serok dan alat pel lantai" heeee...
Iya, dilorong inilah dulu aku menginjakkan kakiku pertama kali di Yayasan Masjid Mujahidin sebagai seorang karyawan kebersihan. Kadang ketika sore sudah kecapaian, selepas isyapun aku asyik menemani senjata setiaku itu. Kadang bulu kuduk ini berdiri, namun selalu ada bisikan "kenapa harus takut, manusia lebih mulia daripada syaitan"...
Itu yang selalu menguatkan dan menepis cerita-cerita horor. Alhamdulillah, tidak ada satupun makhluk yang menampakkan diri " mungkin tampangku Sudah menakutkan mungkin ya, heee". Hemmm, Sebuah kenangan hidup...

Saat melangkah ke arah tangga, Aku masih ingat dipojok tangga itu. Disitulah aku setiap pagi jam 07.00 menjaga gerbang agar anak-anak tidak keluar saat pelajaran berlangsung. 
Heemmm... Kenangan yang penuh suka dan duka. Ada saja yang merayu biru agar boleh keluar, Kadang posturku yang kecil ini, ada saja yang melawan. Senjata satu-satunya, aku catat namanya dibuku laporan "menghindari adu jotos, bukannya takut tapi sakit kalau kena jotos... Hee".
Alhamdulillah lambat laun mereka paham, bahwa aku hanya melaksanakan tugas... Jadi mohon hormati dan kerjasamanya agar terwujud siswa yang tertib dan disiplin. Indahnya kenangan saat itu...

Saat menuruni tangga, lamunanku terpecah... ada yang mengganjal dan menggerakkan aku untuk kembali kelorong tadi... Hiiikkk, ada apa ya???

Akupun mengerakkan kakiku berbalik arah menuju lorong dengan berjuta penasaran...
Ketika tepat di lorong, aku melihat hasil karya potret anak-anak.
Aku berkata lirih " hemm, bagus juga foto-foto ini".
Dan spontan aku setengah berteriak "looo, ini kan mbah Dul... Dimana beliau sekarang". Kangen dengan sapaan beliau " kapan pulang kampung?"

Beliau asalnya dari kota Jember, Insyallah. Merantau ke Surabaya dan tinggal di Masjid Mujahidin. Beliau orangnya cekatan dan tanggap pada lingkungannya. Jadi beliau sangat disenangi kawan-kawan karena sering membantu.

Memang sudah lama Aku tak bertemu beliau, sejak pindah dari Marbot masjid ke karyawan di TK Mujahidin sampai sekarang pindah lagi di SD Mujahidin. Entah dimana kau Mbah Dul...!!!

Mbah Dul ini, sosok yang luar biasa bagiku... Usia beliau sudah senja, namun semangatnya mengalahkan kami yang masih muda. Setiap hari mengayuh Becak untuk membiayai kehidupan sehari- hari.

Jadi setelah sekitar 1,5 tahun di SMA Mujahidin aku dipindah tugas jadi marbot Masjid. Awalnya, berat karena sudah merasa yaman dan beradaptasi dengan lingkungan anaNamun. Namun, sebagai bawahan harus patuh pada atasan #edisi curhat.

Saat di bertugas masjid, siklus kerjanya mulai berubah... Jam kerja harus selesai pada waktu itu, dan ada piket jaga waktu shalat 5 waktu. Ada enaknya juga, habis asar sudah istirahat kecuali yang piket jaga waktu Shalat lima waktu.

Waktu itu marbot masjid ada 3 orang yaitu aku sendiri, mas Ibnu dan mas Mucib. Ada satu lagi namanya, mas Darsono yang waktu itu masih sekolah, jadi tidak kena piket jaga waktu shalat.

Di Masjid inilah, aku mengenal sosok Mbah Dul ini. Beliau aktifitas hariannya sebagai pengayuh becak. Sedangkan tidur beliau diteras masjid Mujahidin.

Beliau mengayuh becak hanya sampai sekitar jam 11, sebelum duhur. Dan sudah stanbay dengan pakaian muslim disertai peci hitam tua ciri khas beliau. Tidak lupa beliau selalu menyalakan lampu masjid 10 menit sebelum waktu adzan. Dan menjadi pengingat kami ketika sedang asyik merebahkan tubuh yang lelah dengan gesekan sendi-sendi tulang dan bermandikan keringat. Saat-saat seperti itu rasa kantuk sangat kuat memanggil... Beliaulah yang sering membangunkan kami, saat waktu mendekati adzan.

Beliau meski mengayuh becak, namun tidak pernah shalat dengan Kaos ataupun baju yang kotor bekas mengayuh. Selalu ada baju khusus untuk shalat "jadi ingat diriku, kadang shalat tak memperhatikan pakaianku"

Yang menjadi aku kagum pada beliau adalah selalu tidur diawal waktu dan selalu bangun disepertiga malam. Kebiasaan beliau juga membangunkan kami yang bertugas piket jaga waktu shalat saat adzan pertama jam 3 pagi dan saat mau adzan subuh.

Jadi di Masjid Mujahidin, ada adzan sebelum adzan subuh sekitar 1 jam dari waktu subuh.

Kadang beliau salah membangunkan yang jaga. Kadang saat terlelap tidur, ada yang menggetarkan badanku dengan keras. Dengan sedikit membuka mata, melihat wajah khas beliau dihiasi songkok tua berwarna hitam. 

Saat waktunya piket, aku jawab "iya mbah, sambil melirik jam dinding"

Tapi jangan harap berhenti membangunkan, kalau kita tidak duduk atau kalau kita tidak piket menyahuti "bukan aku mbah, yang piket... Itu Ibnu yang piket".

Kalau dapat jawaban itu, beliau langsung mencari yang namanya Ibnu sampai ketemu. Kalau Ibnu tidak ketemu maka, kembali kekita lagi kalau tidak ada. Terpaksa deh, ikut bangun dan mencari sosok ibnu (oawalah lagi mancing to mas Ibnunya.... Wkwkwkwk).

Entah dimana beliau sekarang, sosok yang sangat menginpirasi keteguhan menghadapi kerasnya Kehidupan dan Ketekunan melaksanakan Haknya pada Allah, tidak pernah melupakan ibadah kepada Allah.

Dimanapun beliau sekarang berada, semoga Allah selalu memberikan perlindungan dan kesehatan. Aamiin

 Pasar Keputran Surabaya, Jumat  3 Syawal 1437 H/8 Juli 2016

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. KISAH HIDUPKU.... - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger