K A M B I N G
I. Keutamaan Beternak Kambing Perah.
Ternak kambing perah adalah salah satu yang sangat diminati oleh masyarakat Indonesia. Hal ini disebabkan karena ternak ini mempunyai beberapa keunggulan antara lara lain :
1. Produk susu ternak kambing ini mempunyai kualitas tinggi di banding
dengan susu ternak lain, terutama untuk kesehatan, pemulihan penyakit
TBC.
2. Ternak kambing mempunyai nilai budaya dan spiritual yang penting.
3. Ternak kambing bisa beradaptasi pada berbagai kondisi ekologis di seluruh
tanah air.
4. Usaha sapi perah sulit diusahakan oleh masyarakat karena modal para
petani kita sangat terbatas, kambing perah adalah pilihan tepat dan
alternatif guna memenuhi kebutuhan susu bagi mereka.
Oleh sebab itulah permintaan ternak kambing ini cukup tinggi, masih sulit terpenuhi oleh populasi ternak ternak kambing yang ada. Oleh sebab itu, usaha ternak kambing mempunyai prospek yang cerah untuk dikembangkan baik sebagai usaha pokok maupun usaha sampingan, khususnya dalam rangka menyediakan susu bagi masyarakat menengah ke bawah.
Usaha ternak kambing mempunyai beberapa keunggulan antara lain:
1. Usaha ternak kambing tidak membutuhkan modal besar, jika dibandingkan dengan usaha ternak ruminansia lainnya.
2. Perkembangbiakan nya cepat karena bisa melahirkan lebih dari 1 ekor/kelahiran dan bisa melahirkan 2 kali/tahun.
3. Bisa menjadi tabungan karena sewaktu waktu bisa dijual jika membutuhkan uang.
4. Usaha ternak kambing perah dapat dilakukan oleh seluruh anggota keluarga, termasuk oleh ibu ibu dan anak anak.
5. Tidak membutuhkan dukungan teknologi tinggi seperti penyediaan kulkas untuk menyimpan susu, karena susu dari seekor kambing bisa dikonsumsi oleh 1 keluarga sehingga tidak memerlukan pengawetan.
Dengan keunggulan keunggulan inilah, sehingga kambing sering dijuluki dengan " sapinya orang yang kurang mampu ". Oleh sebab itu, kambing disamping dapat meningkatkan konsumsi protein hewani masyarakat, juga dapat meningkatkan pendapatan petani melalui budidaya ternak kambing tersebut.
Sebagai gambaran, seekor induk kambing dapat menghasilkan susu sekitar 1-2 liter/ekor/hari. Susu ini bisa mensubsidi kebutuhan susu keluarga. Jika harga susu kambing Rp 5000,-/liter/ekor, maka sehari bisa diperoleh sekitar Rp 10.000,-/ekor perhari jika susu susu tersebut dijual. Jika dikonsumsi sendiri, maka produk ini menambah nilai gizi keluarga petani tersebut.
II. Pemeliharaan Ternak Kambing.
a. Pemilihan Ternak.
Langkah pertama adalah menentukan jenis kambing yang akan dipelihara. Jenis kambing perah yang terkenal di Indonesia adalah Peranakan Etawa [ PE ] asal India. Jenis kambing yang lain adalah Saanen dan Toggenburg.
Setelah menentukan jenis kambing yang akan dipelihara, maka langkah selanjutnya adalah menentukan kambing yang termasuk bibit unggul dengan kriteria sebagai berikut :
- Pertumbuhan kambing sesuai dengan umurnya.
- Bentuk tubuh yang seimbang.
- Telah dikenali sifat baiknya.
- Dari keturunan yang sering melahirkan.
- Menyukai aneka ragam bahan makanan.
b. Kandang.
Kandang mempunyai fungsi sebagai berikut :
- Sebagai tempat bernaung dan berlindung sehingga bisa terhindar hujan,
panas, angin dan kedinginan di malam hari serta terhindar dari binatang
pemangsa.
- Tempat yang aman dan bersih untuk melahirkan dan diperah susunya.
- Tempat untuk pemacekan.
- Memudahkan untuk melakukan pengawasan mengenai penyakit, makanan dan
reproduksi.
Untuk mendirikan kandang, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain :
1. Luas kandang : Untuk seekor kambing jantan memerlukan kandang seluas 1 x 1,5 m. untuk betina seluas 0,8 x 1,5 m. Untuk betina yang mempunyai anak luas kandang sama dengan luas kandang jantan. Untuk kandang yang menampung 10 ekor betina bercampur dengan jantan maka luas kandang 1,5 x 6 m atau 1,5 x 7,5 m.
2. Lantai kandang : Sebaiknya lantai kandang dibuat paling kurang 50 cm dari atas tanah untuk menghindari bau yang bisa mengganggu kesehatan kambing. Bahan lantai terdiri dari bahan yang tahan terhadap air kencing kambing. Bahan tersebut dipasang dengan jarak 1 - 1,5 cm agar kotoran dan urine kambing bisa langsung jatuh kebawah.
3. Dinding Kandang : Untuk menghindari angin kencang yang menggangu kambing, maka perlu dibuat dinding yang tertutup. Dibagian depan kandang disediakan tempat makan sehingga ada lubang yang memingkinkan kepala kambing keluar untuk makan dan minum. Pintu untuk keluar masuknya kambing biasanya diletakkan dibagian belakang kandang. Bagi daerah yang udara nya pasas, sebaiknya kandang dilengkapi ventilasi agar kambing tidak kena cekaman panas.]
4. Tempat makanan dan minuman ; Sebaiknya diletakkan tidak mudah terkena matahari atau hujan. Ukurannya disesuaikan dengan kondisi kandang dan jenis makanan yang akan digunakan. Sebagai patokan dapat dibuat tempat makan dengan ukuran : lebar bagian dasar 25 cm, bagian atas 35 - 40 cm, dalam rak 50 cm.
5. Atap : perlu diusahakan agar atap kandang tidak bocor. Bagi daerah yang udaranya panas, sebaiknya atap terdiri dari bahan yang bisa menahan panas matahari, misalnya atap rumbia dan alang alang.
C. Pakan.
Kambing termasuk kelompak ternak ruminansia atau memamah biak atau mempunyai perut ganda. Karena itulah makanan utama kambing adalah tanaman/rumput hijau. Namun demikian kambing juga bisa makan rumput yang sudah kering dan berbagai limbah pertanian lainnya, seperti dedak dan jerami. Oleh karena itu kambing bisa beradaptasi pada daerah yang gersang.
Ada berbagai jenis tanaman yang bisa digunakan sebagai pakan kambing antara lain :
- Rumput : Kalanjono, benta, benggala dll.
- Kacang kacangan: Lamtoro, turi, kacang tanah dan kedelai.
- Daun pepohonan : waru, ketela pohon, pisang dan nagka.
Seekor kambing biasanya mengkonsumsi 6 kg hijauan untuk kambing perah, penambahan konsentrat sekitar 0,5 kg/ekor sangat perlu. Konsentrat bisa disusun menggunakan campuran dari dedak, kacang hijau, jagung giling, bungkil, garam dapur dan mineral. Bahan bahan ini juga bisa dibuat dalam bentuk bubur yang akan diberikan setiap hari.
D. Penyakit.
Munculnya penyakit pada kambing bisa dicegah melalui :
- Menjaga kebersihan kandang. Hindari kondisi lembab dan basah.
Usahakan sinar matahari pagi bisa masuk dalam kandang.
- Upayakan agar terjadi pertukaran udara dalam kandang.
- Siapkan makanan dalam jumlah dan kualitas yang cukup.
Penyakit Penyakit yang bisa menyerang kambing adalah :
- Erithym cotagiosa [ orf ]. Penyakit yang disebabkan oleh virus dengan tanda tanda luka dibagian bibir kambing. Penyakit ini cepat sekali menular. Pencegahannya dengan cara memberi obat obat luka, seperti yodium tincture pada bagian luka di awal aawal kena infeksi.
- Scabies atau kurap. Penyakit ini disebabkan oleh parasit dengan tanda tanda timbulnya totol totol warna merah pada kulit. Kalu dirabah kulit se akan akan tambah tebal. Bulu rontok, kulit bersisik dan keropak. Napsu makan kurang, ternak jadi kurus dan berakhir dengan kematian. Pencegahan penyakit bisa dilakukan dengan ramuan serbuk belerang, kunyit dan minyak kelapa. Bisa juga menggunakan obat patent seperti sumtol.
- Penyakit cacing : Disebabkan oleh adanya infeksi cacing Ascaridia Gali. Kambing yang terinfeksi menunjukkan gejala : badan kusut, lesu, lemah, letih, selaput mata pucat. Perut besar, bulu kusut, kepala menunduk. Pengobatan bisa digunakan adalah : antibiotic dan piperazine.
Pneumonia : Penyakit ini ditandai dengan perut sebelah kiri gembung, punggung membungkuk, pernafasan meningkat. Pencegahan dapat dilakukan dengan mengeluarkan udara dengan cara menekan perut. Juga dapat diberi norit.
E. Cara Pemerahan.
Karena susu yang dihasilkan juga harus bisa dinikmati oleh anak anaknya maka pemerahan harus diatur sebagai berikut :
- Bagi kambing yang tidak menyusui anaknya, dapat diperah 1 - 2hari sekali.
- Bagi kambing yang menyusui anaknya dan anaknya sudah berumur 5 - 7 hari,
maka anaknya hanya dibiarkan menyusu pada siang harinya. Setiap selesai
pemerahan, induk harus diberi konsentrat.
3. Pengembang-biakan.
Untuk kita bisa memperoleh keuntungan dari beternak kambing, hal yang juga perlu mendapat perhatian adalah pengembang-biakan. Air susu hanya bisa keluar kalau induk kambing sudah melahirkan. Oleh sebab itu kelahiran anak menjadi mutlak kalau mengharapkan produksi susu. Untuk memperoleh hasil yang optimal dari proses ini perlu adanya pengetahuan tentang :
a. Masa pubertas: Kambing dikawinkan bilamana telah mencapai umur
pubertas 1 tahun baik pada jantan maupun betina. Umur 5 -6 tahun,
kemampuan berproduksi sudah mulai menurun.
b. Masa birahi : Perkawinan bagi seekor kambing betina hanya bisa terjadi
bilamana hewan betina tersebut dalam keadaan birahi adalah : Diam bila
dinaiki oleh pejantan, gelisah, napsu makan kurang, selalu mengembik,
vulva membengkak dan megeluarkan lendir jernih. Birahi hanya berlangsung
sekitar 24 - 36 jam.
Perkawinan bisa dengan cara alami dan juga bisa dengan IB. Ternak yang sudah dikawini oleh pejantan akan mengalami kebuntingan selama 21 minggu.
" Semoga tulisan ini bermanfaat buat rekan rekan kita yang lagi mencari solusi untuk meningkatkan penghasilan demi men-sejahterahkan keluarganya ".
http://suhartomenulis.blogspot.com/p/beternak-kambing-perah.html