Jumat, 06 Mei 2016 Dunia Islam, Turki
Perdana Menteri Turki Ahmet Davutoglu, Kamis (5/5/2016), menyampaikan keputusan AKP melaksanakan Kongres Luar Biasa untuk memilih Ketua Umum baru sekaligus pengunduran dirinya dari Ketum AKP yang secara otomatis posisi Perdama Menteri akan diganti oleh Ketum AKP baru.
1. Davutoglu : Saat menjadi pemimpin tugas saya yang paling penting adalah menjaga persatuan AKP setelah pemimpinnya yang kharismatik (Erodgan) mundur (setelah terpilih jadi Presiden Turki, 2014).
2. Davutoglu : Tak ada satupun pengunduran diri dan perseteruan dari AKP selama periode ini (saya). Ingat-ingatlah periode perpecahan tahun 90-an.
3. Davutoglu : Periode kedua (sebagai PM Turki) dari 7 Juni hingga pemilu pada 1 November (periode transisi saat AKP kehilangan kursi mayoritas di parlemen) merupakan periode paling kritis selama kepemimpinan saya.
4. Davutoglu : Tantangan terbesar yang saya hadapi selama masa jabatan saya (Perdana Menteri) adalah memutuskan untuk melawan teror PKK & ISIS pada Juli lalu, disaat AKP sedang kehilangan perolehan kursi mayoritasnya di parlemen.
5. Davutoglu : Kami menjamin adanya pemerintahan yang mengendalikan negara disaat periode sulit itu (periode transisi sebelum digelar pemilu ulang Turki karena tak ada partai yang menang 50%+1), disaat serangan-serangan teror meningkat.
6. Davutoglu : Periode ketiga jabatan Perdana Menteri saya dimulai setelah pemilu 1 November (dimana AKP kembali berhasil meraih suara mayoritas). Kami berhasil memenuhi komitmen2 kami dalam 3 bulan.
7. Davutoglu : Di periode ini, inflasi tidak meningkat meski kami memenuhi (janji2) kami untuk meningkatkan upah minimum.
8. Davutoglu : Pemerintahan saya masih akan berlanjut hingga akhir (saat kongres AKP pilih ketua umum baru). Tak ada ruang bagi spekulan.
9. Davutoglu : Saya telah bekerja siang dan malam agar pantas mengemban jabatan perdana menteri republik Turki.
10. Davutoglu : Setelah pertemuan terakhir dari komite eksekutif AKP, saya telah memutuskan untuk mengadakan kongres luar biasa pada 22 Mei.
11. Davutoglu : Saya tak pernah secara pribadi mengintervensi penunjukan pejabat-pejabat partai di tingkat lokal.
12. Davutoglu : Wajar bila anda bertanya mengapa partai pemenang sebuah pemilu yang baru berlangsung 6 bulan lalu tak ingin maju lagi sebagai
ketua (yang otomatis akan menjabat Perdana Menteri).
13. Davutoglu : Saya tak menyesal atau menganggap diri saya gagal. Saya tak akan maju (mencalonkan diri) dalam kongres AKP nanti karena ketiadaan konsensus mengenai kepemimpinan saya.
14. Davutoglu : Hidup mengajari seseorang banyak hal. Saya memegang banyak prinsip yang tak akan pernah saya tinggalkan. Saya tak pernah mencari-cari/terjebak dalam suatu jabatan.
15. Davutoglu : Alasan lain mengapa saya tak kembali mencalonkan diri adalah cara komite eksekutif partai mencabut beberapa otoritas saya.
16. Davutoglu : Tak ada permusuhan antara saya dengan presiden Erdogan. Kami sudah berteman selama 25 tahun, kami saling membantu.
17. Davutoglu : Saya akan terus bersama presiden Erdogan sampai kapan pun. Saya tak akan pernah berbicara hal buruk tentang beliau, kehormatan Erdogan adalah kehormatan saya. Kehormatan keluarganya juga merupakan kehormatan keluarga saya. (Davutoglu adalah seorang akademisi, profesor, dijuluki hoca. Sementara Erdogan asalnya orang jalanan, besar di distrik kasimpasa (black turks/miskin)).
18. Davutoglu : Dulu saya berencana kembali ke dunia akademis, tapi setelah beberapa jaksa (pendukung Gulen) mencoba membubarkan AKP, saya memutuskan untuk tetap berkiprah di dunia politik.
19. Davutoglu : Saya tak akan mengundurkan diri dari parlemen (sebagai anggota parlemen dari Konya), saya akan terus berpolitik dgn AKP. Saya tak akan biarkan internal AKP berseteru.
20. Davutoglu : Masa depan AKP berada di sayap organisasi pemuda dan wanitanya. Saya berterimakasih pada mereka atas usaha mereka selama ini.
21. Davutoglu : Keputusan saya untuk mengundurkan diri dari jabatan saya bukanlah sebuah pilihan, melainkan sebuah keharusan.
22. Davutoglu : Sampai saat ini (sampai kongres digelar) saya adalah pemimpin anda. Mulai dari hari ini saya adalah salah satu dari kalian/ada bersama kalian.
***
Demikian, kurang lebih terjemahan (by @Mradytio)dari intisari pidato 'pengunduran diri' Davutoglu yang ia sampaikan beberapa jam yang lalu.
Kalau anda baca melalui media-media barat pasti narasi pemberitaannya adalah " Erdogan lakukan kudeta", atau "ia semakin bersikap otoriter."
Bahkan New York Times (NYT) lakukan black campaign, samakan Erdogan dengan Trump. Bantahan: apa Trump mau izinkan AS tampung 3 juta pengungsi?
Karena itulah saya mencoba menerjemahkan pidato Davutoglu, agar anda bisa menilai sendiri.
Erdogan tidak memecat pemerintahan Davutoglu. Erdogan tidak memaksa Davutoglu untuk mundur. Proses penggantian beliau juga tidak asal aklamasi (syuro DPP), ada mekanisme kongres luar biasa yang disepakati.