Drs. H. Ahmad Izzan, M.Ag
(Penulis Buku Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab)
Dunia yang juga lazim disebut timur – tengah terdiri dari beberapa Negara yang memiliki bentuk dan sistem pemerintahan sendiri-sendiri. Diantara Negara-negara itu, ada yang berbentuk republik, kerajaan, dan ada pula yang berbentuk republik Islam. Walaupun terdapat perbedaan kepentingan antara Negara yang satu dengan yang lain, namun mereka tetap merasa berada dalam satu ikatan. Ikatan kebangsaan dan kewilayahan itu terjadi, antara lain, karena ikatan kesatuan bahasa –bahasa Arab. Selain bahasa gerakan nasionalisme Arab yang antara lain digagas oleh pejuang dan pemikir Islam, Syekh Jamaludin Al-Afghani juga memberi pengaruh yang sangat kuat terhadap kesadaran dan keinsyafan terhadap satu bangsa.
Salah satu hasil nyata dari gerakan nasionalisme Arab yang tampak jelas hingga kini adalah bidang bahasa. Saat ini, bahasa Arab sebagai bahasa pemersatu dunia Arab digunakan diseluruh pelosok dunia Arab sehinggga orang-orang Aljazair yang sudah banyak mempergunakan bahasa Perancis pun sejak lepas dari penjajahan Perancis secara drastis mewajibkan penggunaan bahasa Arab sebagai bahasa resmi meskipun dengan dialek yang berbeda. Jadi, diseluruh Negara yang tergabung dalam dunia Arab, bahasa Arab merupakan bahasa resmi yang digunakan dalam administrasi Negara, surat-menyurat dan nota diplomatik dari departemen luar negri Negara-negara Arab, sedangkan bahasa Inggris dan Perancis hanya dipakai sebagai terjemahan dari naskah aslinya. Pada mumnya, bahasa percakapan dan komunikasi sehari-hari dinegara-negara Arab itu mempergunakan dialek menurut tempatnya masing-masing. Ini berbeda dengan surat kabar dan majalah yang mempergunakan bahasa Arab fusha modern sebagai bahasa pengantar.
Dalam dunia diplomasi dalam aktivitas organisasi-organisasi internasional dikalangan dunia Islam seperti Mu’tamar Alam Islami dan Rabithah Alam Islami (dua organisasi Islam internasional) semua kegiatan yang dilakukannya tidak dapat dilepaskan dari penggunaan bahasa Arab sebagai alat komunikasi, baik secara lisan maupun tulisan. Pada 1973, untuk pertama kalinya bahasa Arab dijadikan dan dikukuhkan sebagai bahasa resmi dilingkungan perserikatan bangsa-bangsa (United Nations, PBB) sehingga pidato-pidato diplomatik, pembicaraan dan perdebatan diforum PBB diterjemahkan ke dalam bahasa Arab yang sejajar dengan bahasa asing lainnya.
Pemakaian bahasa Arab sebagai salah satu bahasa resmi dalam forum internasional semacam PBB telah menempatkan bahasa Arab untuk berperan penting dan sebagai salah satu alat komunikasi dalam hubungan diplomasi internasional. Peningkatan peranan bahasa Arab yang menjadi salah satu alat komunikasi dalam diplomasi internasional ini didukung oleh semakin besarnya peranan negara-negara Arab penghasil minyak dalam dunia perekonomian internasional. Peran ini, tentu saja, menambah dan menjadi daya tarik perhatian dunia terhadap pengajaran bahasa Arab.
sumber : http://arabionline.blogspot.com/2012/02/peranan-bahasa-arab-dalam-hubungan.html
Posting Komentar