Tarbiyah juga mendidik kita, bahwa sebagai manusia biasa kita boleh saja khilaf dan lalai, tapi setiap insan ter-Tarbiyah ketika dia diingatkan dan dinasihati atas kekhilafan dan kelalaiannya maka ia harus segera lurus kembali tanpa kecuali.
Terkadang, mungkin ada logika Qiyadah & Jama'ah yg tidak dapat kita
terima, karena Qiyadah & Jama'ah memiliki pertimbangan yg luas
daripada logika seorang Jundi.
Itulah mengapa, dalam kaidah Jama'ah, keruh dalam ber-Jama'ah jauh lebih baik dari pada jernih tapi sendirian.
Buat saya secara pribadi, Jama'ah adalah seperti ibu kandung, yg melahirkan dan membesarkan, tak mampu dan tak terfikirkan sedikitpun utk berpisah darinya.
Setiap kader Da'wah, harus menghayati betul pelajaran kisah seorang Khalid bin Walid ra yang kemudian diturunkan jabatannya oleh Khalifah Umar bin Khatab ra, dari seorang Jendral Panglima Besar, menjadi seorang prajurit biasa, yg diturunkan oleh Umar tanpa Khalid memiliki sedikitpun kesalahan.
Umar menurunkan jabatan Khalid hanya karena merasa khawatir terjadi kesalahan persepsi di kalangan Ummat, bahwa kemenangan berasal dari الله, dan bekerja dalam kekuatan Jama'ah, bukan karena seseorang. Sebab semua perang yg dipimpin oleh Khalid selalu membawa kemenangan, dan Khalifah Umar merasa khawatir akan hal tsb. Hanya karena itu Umar menurunkan Khalid dari jabatan tertinggi di kemiliteran menjadi hanya sebagai seorang Prajurit biasa.
Dan ditaati oleh Khalid dgn serta merta tanpa syarat apapun, Khalid pun mengatakan apa yg sangat dikenal oleh sejarah, "sungguh aku berjihad bukan karena Umar, aku berjihad karena الله di manapun posisi aku ditempatkan."
Sebuah Tarbiyah yg sangat indah yang diajarkan oleh para generasi Sahabat, tentang arti penting kesatuan Jama'ah dalam ketaatannya kepada Qiyadah, & semua karena الله.
Itulah kaidah Al-Qiyadah wal Jundiyah yg kita telah dididik bertahun2 dalam Tarbiyah ini.
Semoga الله menjaga Jama'ah Da'wah ini senantiasa ada dalam genggaman Hidayah dan Ridho-Nya, & semoga الله menjaga setiap kita untuk Istiqomah intima' (membersamai) Jama'ah ini dalam kondisi dan situasi apapun.
ZBFirlyRamly (Presiden Cells HPAI)
Cikarang, 11 April 2016
Itulah mengapa, dalam kaidah Jama'ah, keruh dalam ber-Jama'ah jauh lebih baik dari pada jernih tapi sendirian.
Buat saya secara pribadi, Jama'ah adalah seperti ibu kandung, yg melahirkan dan membesarkan, tak mampu dan tak terfikirkan sedikitpun utk berpisah darinya.
Setiap kader Da'wah, harus menghayati betul pelajaran kisah seorang Khalid bin Walid ra yang kemudian diturunkan jabatannya oleh Khalifah Umar bin Khatab ra, dari seorang Jendral Panglima Besar, menjadi seorang prajurit biasa, yg diturunkan oleh Umar tanpa Khalid memiliki sedikitpun kesalahan.
Umar menurunkan jabatan Khalid hanya karena merasa khawatir terjadi kesalahan persepsi di kalangan Ummat, bahwa kemenangan berasal dari الله, dan bekerja dalam kekuatan Jama'ah, bukan karena seseorang. Sebab semua perang yg dipimpin oleh Khalid selalu membawa kemenangan, dan Khalifah Umar merasa khawatir akan hal tsb. Hanya karena itu Umar menurunkan Khalid dari jabatan tertinggi di kemiliteran menjadi hanya sebagai seorang Prajurit biasa.
Dan ditaati oleh Khalid dgn serta merta tanpa syarat apapun, Khalid pun mengatakan apa yg sangat dikenal oleh sejarah, "sungguh aku berjihad bukan karena Umar, aku berjihad karena الله di manapun posisi aku ditempatkan."
Sebuah Tarbiyah yg sangat indah yang diajarkan oleh para generasi Sahabat, tentang arti penting kesatuan Jama'ah dalam ketaatannya kepada Qiyadah, & semua karena الله.
Itulah kaidah Al-Qiyadah wal Jundiyah yg kita telah dididik bertahun2 dalam Tarbiyah ini.
Semoga الله menjaga Jama'ah Da'wah ini senantiasa ada dalam genggaman Hidayah dan Ridho-Nya, & semoga الله menjaga setiap kita untuk Istiqomah intima' (membersamai) Jama'ah ini dalam kondisi dan situasi apapun.
ZBFirlyRamly (Presiden Cells HPAI)
Cikarang, 11 April 2016
Posting Komentar